2 Cara Convert Partisi Hardisk Dynamic ke Basic - Caepisan ID
a8ZBQRAC8A5qPvtxO9qji2uACDI7P1jLtwMnNkA0

2 Cara Convert Partisi Hardisk Dynamic ke Basic

dynamic ke basic

Seperti diketahui bahwa penyimpanan storage seperti HDD mempunyai 2 format yaitu Basic dan Dynamic, yang masing mempunyai kelebihan dan kelemahan tersendiri. Seperti namanya basic merupakan tipe dasar dengan fungsinya yang biasa, berbeda dengan dynamic yang memiliki fungsi tambahan yang lebih beragam. Bagaimana cara mengecek apakah menggunakan tipe basic atau dynamic? caranya cukup mudah, yaitu dengan membuka "Disk Management" dan nanti akan keluar informasi tipe disk.

Pada format Dynamic memiliki berbagai fitur yang lebih kompleks dari tipe basic, namun demikian fungsi tersebut memiliki beberapa batasan. Oleh karena itu, untuk memudahkan anda perlu merubah dari tipe dynamic menjadi basic. Nah, bagaimana cara merubah dari tipe dynamic ke basic ini? Yuk, simak penjelasannya dibawah ini.

Perbedaan Dynamic dan Basic

Pada masing-masing format baik itu dynamic atau basic tentu memiliki fitur unggulan dan juga memiliki kelemahan tersendiri, adapun fitur yang terdapat pada dynamic maupun basic sebagai berikut:

No Kelebihan Tipe Basic
1 Tipe Basic Mudah dikonversi menjadi dynamic.
2 Masih bisa Kompatible pada sistem operasi dan perangkat keras lawas.
3 Format basic menggunakan Partition Table dan dapat digunakan pada berbagai sistem operasi, termasuk Linux, MacOS, dan sistem operasi lainnya.
4 Dapat digunakan untuk keperluan Multiboot berbagai sistem operasi.
5 Memiliki 2 partisi yaitu MBR (Master Boot Record) dan GPT (GUID Partition Table).
No Kelebihan Tipe Dynamic
1 Tipe Dynamic lebih Fleksibel dalam penggunaannya.
2 Tipe Dynamic mendukung Simple, Mirrored, Spanned, Striped, dan RAID-5 Volume.
3 Tipe Dynamic digunakan pada berbagai versi Windows, mulai dari Windows 2000 dan seterusnya.

2 Cara Mudah untuk Convert dari Dynamic ke Basic

Pada tutorial ini, akan memberikan dua cara mudah yang bisa anda lakukan untuk convert hardisk. Seperti apa caranya? berikut 2 cara yang bisa digunakan untuk convert dari dynamic ke basic, antara lain:

Convert via Command Prompt

Pada cara pertama menggunakan perintah command prompt untuk eksekusi dynamic ke basic. Oke, simak cara pertama sebagai berikut:

Sebelum eksekusi, lakukan backup pada data anda. Karena proses ini akan menghapus semua data pada disk yang akan di convert.
  1. Pada Pencarian, buka cmd.
  2. buka pencarian
  3. Ketik Diskpart->list disk. Jika tipe dynamic, akan ditandai dengan bintang "*".
  4. diskpart
  5. Ketik select disk 0 (Angka 0 menunjukan nomer disk yang dipilih).
  6. select disk
  7. Ketik convert basic, jika tidak bisa ketik clean. Setelah proses selesai restart, jika berhasil maka akan seperti gambar berikut:
  8. convert basic
  9. Selamat, anda sudah berhasil convert ke tipe basic.

Convert dengan Aplikasi Tambahan

Pada kebutuhan convert dari dynamic ke basic tidak hanya via cmd saja, melainkan dengan aplikasi tambahan bagi anda yang tidak mau ribet menggunakan perintah pada CMD. Disini akan menggunakan Aplikasi tambahan yaitu Dynamic Disk Converter. Oke, simak caranya dibawah ini:

  1. Unduh Dynamic Disk Converter, pada link dibawah:
  2. https://softradar.com/dynamic-disk-converter/download/us/
  3. Selanjutnya, extract dan lakukan install pada aplikasi.
  4. install
  5. Pilih I Accept The Aggrement lalu next.
  6. accept
  7. Selanjutnya, pilih lokasi instalasi lalu next.
  8. convert basic
  9. Tunggu hingga proses instalasi selesai. Setelah instalasi selesai, buka Aplikasi Dynamic Disk Converter lalu next.
  10. buka apps
  11. Terdapat 2 Method, disini pilih method 1 untuk convert ke basic disk.
  12. pilih metode
  13. Selanjutnya, pilih disk yang akan diconvert dan tunggu hingga proses convert selesai. Jangan lupa setelah proses convert selesai lakukan restart.
  14. Selesai, selamat anda telah berhasil convert ke basic disk tanpa kehilangan data.

Kesimpulan

Dua cara diatas dapat memudahkan anda untuk convert dari dynamic ke basic disk. Jika anda ingin konfigurasi standar maka pilih tipe basic, karena penggunaan basic sudah cukup untuk berbagai keperluan hardisk.

Jika ingin yang lebih kompleks dan fleksibel dalam mengatur hardisk, anda bisa mencoba tipe dynamic. Sesuaikan penggunaan tipe dengan kebutuhan anda.

Penutup

Oke, tunggu apa lagi? yuk, coba sekarang! Sekian pembahasan kali ini yang membahas cara convert dynamic disk ke basic disk. Bila pembahasan diatas bermanfaat bagi anda jangan lupa untuk bagikan artikel ini dan bila ada pertanyaan, anda bisa ramaikan pada kolom komentar!

Terima Kasih

Posting Komentar